Minggu, 01 November 2009

BAHAYA MEROKOK

Data statistik dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di amerika serikat (Centers for Disease Control and Prevention) menunjukkan bahwa penggunaan tobacco/tembakau masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di Amerika Serikat yang sebetulnya bisa dicegah, serta menjadi penyebab kurang lebih 440.000 kelahiran prematur setiap tahunnya dan menghabiskan dana per tahunnya sekitar $75 milyar hanya untuk biaya pengobatan medis secara langsung yang diakibatkan karena merokok produk tembakau/tobacco.

Dalam empat dasawarsa (dekade) yang lalu di Amerika Serikat, merokok cigarette (salah satu produk tembakau) menjadi penyebab sekitar 12 juta kematian, diantaranya 4,1 juta kematian diakibatkan kanker, 5,5 juta kematian karena penyakit kardiovaskuler (cardiovascular-jantung dan pembuluh darah), 2,1 juta kematian diakibatkan karena penyakit pada saluran pernafasan, serta 94.000 kematian bayi yang berhubungan dengan para ibu yang merokok selama kehamilan.

Secondhand smoke (asap bekas), juga dikenal sebagai lingkungan asap rokok tembakau. Secondhand smoke merupakan campuran dari asap yang keluar oleh akhir atau bagian akhir pembakaran dari produk rokok tembakau/tobacco (side-stream smoke) dan asap utama yang dikeluarkan atau yang keluar dari perokok (mainstream smoke).

Asap bekas rokok merupakan campuran yang kompleks dimana didalamnya terkandung berbagai bahan kimia berbahaya bagi tubuh diantaranya nikotin (nicotine), sianida (cyanide), karbon monoksida (carbon monoxide), formal dehida (formaldehide) dan kebanyakan dari bahan kimia tersebut diketahui bersifat carcinogens (pemicu timbulnya kanker).

Orang-orang yang tidak merokok (nonsmokers atau perokok pasif) terpapar asap rokok dari secondhand smoke (asap bekas) yang ada di lingkungan mereka tinggal dan bekerja baik itu di rumah atau di tempat kerja yang akan meningkatkan resiko para nonsmokers sebesar 25 sampai dengan 30 % berkembangnya penyakit jantung dan meningkatnya resiko kanker paru sebesar 20 sampai 30 %. Selain itu, asap bekas (secondhand smoke) juga menyebabkan gangguan atau masalah pada saluran pernafasan (respiratory problem) pada nonsmokers seperti batuk, batuk berdahak/berlendir, berkurangnya atau pengurangan fungsi pada organ paru-paru serta gangguan atau masalah pada sistem pernafasan lainnya.

Anak-anak yang terpapar secondhand smoke, akan terjadi peningkatan resiko terjadinya sindrome kematian mendadak pada bayi (dikenal dengan sudden infant death syndrome), infeksi saluran pernafasan akut (acute respiratory infections), gangguan atau masalah pada pendengaran/telinga dan asma/asthma berat.

----------------------------------



Kebanyakan para perokok menggunakan rokok/produk tembakau secara terus menerus dikarenakan mereka teradiksi atau kecanduan (addiction) dengan nicotine (nikotin). Ciri khas adiksi atau kecanduan adalah adanya dorongan yang sangat kuat untuk menggunakan dan mencari obat/produk terserbut, bahkan konsekuensi yang harus mereka dihadapi berdampak negatif pada kesehatan. Di amerika serikat hal seperti itu terdokumentasi dengan baik bahwa para perokok yang mengenal penggunaan rokok atau produk tembakau lainnya sebagai bahaya atau berbahaya bagi kesehatan dan menyatakan suatu dorongan untuk mengurangi atau berhenti dari merokok, dan tiap tahunnya kurang lebih 365 juta dari mereka ingin berhenti. Sayangnya, hanya sekitar 6 % dari mereka yang berusaha berhenti berhasil dalam waktu lebih dari satu bulan.

Penelitian telah menunjukkan bagaimana efek nikotin pada otak yang mana nikotin menghasilkan sejumlah pengaruh pada otak. Pokok pentingnya adalah pada alam kecandaunnya dimana ditemukan bahwa nikotin akan mengaktifkan semacam jalan-jalan kecil hadiah yang disebut “reward pathways/ circuits”-sirkuit-sirkuit otak yang mengatur otak merasa keenakan, nikmat atau senang. Bahan kimia otak utama yang terlibat dalam menengahi dorongan untuk menggunakan drugs adalah neurotransmitter dopamine, dan penelitian telah menunjukkan bahwa nikotin akan berpengaruh pada peningkatan kadar dopamine dalam reward circuits. Reaksi ini sama halnya seperti yang terlihat pada penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkoba), dan mendasari adanya sensasi kenikmatan yang di alami oleh banyak para perokok.

Farmakokinetik dari nikotin juga turut serta berpotensi meningkatkan kesalahan pemakaian/penggunaan (abuse). Merokok cigarette (salah satu produk tembakau/tobacco) menghasilkan penyebaran nikotin dengan cepat ke dalam otak dengan kadar racun yang dapat mencapai tingkat tertinggi dalam 10 detik setelah penghisapan. Akan tetapi, pengaruh akut nikotin menghilang dalam beberapa menit, seraya perasaan-perasaan mendapat ganjaran karena merasa nikmat (reward circuits), yang menyebabkan para perokok terus-menerus merokok guna mempertahankan pengaruh kenikmatan (drug’s pleasurable effects) dan mencegah penghentian atau penarikan nikotin dari dalam tubuh (Nicotine withdrawal). Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari kinetic zat aktif dalam tubuh (invivo) dimulai dari absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Gejala-gejala pada nicotine withdrawal antara lain mudah marah, pendambaan/dorongan merokok yang kuat, menurunnnya kesadaran dan perhatian, gangguan tidur dan peningkatan selera makan. Gejala-gejala tersebut mungkin mulai terlihat dalam beberapa jam setelah rokok terakhir, dengan cepat mendorong orang-orang yang teradiksi kembali menggunakan produk tembakau. Gejala-gejala tersebut mencapai puncaknya dalam beberapa hari pertama penghentian merokok dan mungkin berkurang dalam beberapa minggu. Pada beberapa orang, gejala-gejala Nicotine withdrawal bisa bertahan berbulan-bulan.

Sementara Nicotine withdrawal berkaitan dengan efek pharmacological nikotin (efek pharmacological adalah pengaruh terapi dengan mengunakan obat-obatan), banyak faktor-faktor perilaku bisa juga mempengaruhi beratnya gejala-gejala pada Nicotine withdrawal. Pada beberapa orang, perasaan, penciuman, dan penglihatan pada sebuah rokok serta ritual/kebiasaan membeli, memegang, menyalakannya dan menghisap rokok tersebut adalah semua hal yang berhubungan dengan pengaruh kenikmatan (pleasurable effects) dari meorkok dan hal-hal tersebut dapat membuat penarikan nikotin atau gejala pendambaan/dorongan merokok menjadi lebih hebat atau berat.

Nicotine gum (sejenis permen karet yang mengantarkan nikotin ke dalam badan, digunakan sebagai pertolongan pada genjatan/penghentian merokok dan berhenti menggunakan produk tembakau tanpa asap) dan nikotine patches (tambal) bisa meringankan aspek-aspek pharmacological dari withdrawal, namuan pendambaan/rorongan kuat merokok tetap ada/bertahan. Bentuk pengganti nikotin lainnya, seperti inhaler (bentuk hisap), mencoba mengatasi beberapa isu lain, selagi terapi perilaku (behavioral therapies) dapat membantu para perokok memahami dan mengenal lingkungan pemicu withdrawal dan dorongan merokok sehingga mereka dapat memakai strategi-strategi pencegahan untuk mengalahkan dan mematahkan dorongan-dorongan merokok dan gejala-gejala tersebut.

------------------------




Ada lebih dari 4.000 bahan-bahan kimia yang ditemukan di dalam asap dari produk-produk yang dihasilkan dari tembakau. Dari sekian banyaknya bahan-bahn kimia tersebut, Nicotine (Nikotin) adalah bahan kimia yang pertama kali diidentifikasi pada awal tahun 1800-an, nikotin merupakan komponen utama yang memperkuat produk yang dihasilkan dari tembakau yang berpengaruh pada otak.
Merokok cigarette (salah satu produk tembakau) menjadi metode dan cara yang paling populer menggunakan tembakau, selain itu juga baru-baru ini ada peningkatan dalam penjualan dan konsumsi atau pemakaian dari produk hasil olahan tembakau tanpa asap seperti bubuk tembakau dan mengunyah tembakau (tembakau kunyah). Produk-produk hasil olahan dari tembakau yang tanpa asap ini juga mengandung nikotin, serta berbagai bahan kimia beracun lainnya.
Dengan menghirup asap tembakau, para perokok rata-rata akan mengambil 1 sampai 2 mg nicotin dari 1 rokok cigarette saja. Ketika produk tembaku dihisap, nikotin dengan cepat mencapai level puncak dalam aliran darah dan masuk ke dalam otak. Seorang perokok khusus, mereka bisa melakukan 10 hisapan cigarette dalam waktu periode 5 menit. Dengan demikian, seorang perokok yang merokok sekitar 1 sampai setengah pack (30 cigarette) per hari, bisa diakumulasikan mereka akan memperoleh 300 “hits”-“pukulan” nikotin ke dalam otaknya setiap harinya.

Pada orang-orang yang menggunakan produk tembakau dengan tidak menghirup asapnya-seperti menggunakan cerutu/cigar dan pipe smokers (perokok menggunakan pipa) dan pengguna produk-produk tembakau lainnya yang tanpa asap, nikotin yang terkandung didalamnya diabsorbsi atau diserap melalui membran-membran mukosa dan mencapai kadar puncak dalam darah dan otak dengan lebih lambat daripada dengan menghisap asapnya.
Dengan segera setelah pengguna produk tembakau terpapar dengan nikotin, ada semacam sensasi (‘kick-tendangan”) yang disebabkan antara lain oleh stimulasi atau rangsangan racun pada glandula adrenal dan menghasilkan pembebanan epinephrine (adreanaline). Dorongan adrenalin merangsang tubuh dan menyebabkan pengeluaran glukosa dengan tiba-tiba (mendakak), juga berakibat peningkatan tekanan darah, pernafasan, dan detak jantung.
Nikotin juga akan menekan pengeluaran insulin dari pankreas, yang artinya bahwa para perokok selalu mengalami sedikit hiperglikemia (hyperglycemic-kadar gula darah yang meningkat). Oleh banyak pengguna tembakau melaporkan bahwa pengaruh nikotin biasanya dikaitkan dengan pengaruh yang timbul atau munculnya belakangan (decline in withdrawal effects ) daripada pengaruh yang langsung dari nikotin (direct effects of nicotine).

Tidak ada komentar:

Beautiful Animals