Minggu, 18 April 2010

Sex Lebih Populer dari Agama ?

Inilah kenyataan di dunia ini, terutama dunia remaja. Bahwa hal-hal yang berbau sex dan kesenangan duniawi jauh lebih menarik bagi remaja dan golongan muda daripada hal-hal yang agamis. Inilah salah satu kenyataan yang saya lihat di dunia internet.

Anda pengguna facebook yang cukup sering online ? Pernah ada yang "nge-add" dengan foto profil yang cukup menantang ? Saya punya pengalaman yang cukup menarik. Suatu saat ada yang confirm pertemanan, saya lihat profilnya ternyata masih golongan gadis remaja / muda, anak kuliahan perguruan tinggi di Jakarta. Foto profilnya termasuk biasa walaupun mengenakan shirt jenis thank top. Saya confirm saja. Bagi saya walaupun di dunia maya, prinsip banyak teman banyak rejeki tetap berlaku.

Beberapa hari kemudian dia mengirimkan pesan, isi pesan ucapan terimakasih dengan harapan adanya kelangsungan komunikasi yang bermanfaat. It's okay, saya tidak berfikir macem-macem karena itulah gaya komunikasi online. Sayapun melakukan hal yang sama bila permintaan pertemanan saya diterima.

Pesan berikutnya, dia mulai bertanya tentang saya lebih lanjut. Saya bilang semua data saya tulis lengkap di profil saya. Kemudian dia memberikan alamat dan nomor hpnya, siapa tahu suatu saat saya bisa mampir ke tempat tinggalnya. Terimakasih dan Insya Allah, saya balas.

Sebagai lelaki (walaupun udah tua gini), saya jadi penasaran juga, udah tau status saya berkeluarga dengan 3 anak kok ada remaja yang mengundang mampir. Mungkin juga dia itu tipe remaja yang dewasa dan ramah (hehe...). Kemudian saya teliti profilnya dengan cermat, termasuk yang menggambarkan aktivitasnya, teman-temannya, dan album fotonya.

Dari daftar aktivitasnya saya melihat dia ikut dalam group yang "tidak layak tayang" dan bukan hanya satu tapi ada 4 group semacam itu. Saya buka alamat group tersebut. Alama....., ternyata anggotanya juga bukan manusia biasa. Status dan comment yang dilontarkan pun sangat tidak layak untuk dipublikasikan dalam sebuah jejaring sosial yang terbuka untuk umum.



Rasa penasaran makin dalam, saya coba buka daftar anggotanya yang jumlahnya mencapai 50 ribu !! Weleh.. weleh...... ada yang foto profilnya saja sudah nyaris terbuka semua. Dan satusnya juga hanya pantas dikeluarkan di lokaslisasi PSK. Saya coba buka album fotonya yang kebetulan tidak "dibatasi". Masya Allah, betul juga... ternyata dia buka toko online dengan produk badannya sendiri (jasa layanan mandiri : dimandiin sambil berdiri).

Saya buka profil anggota yang lain, wawasan saya tambah berkembang. Ternyata di facebook begitu banyaknya anggota dari golonga freesex, tante kesepian, gigolo, lesbian, dan homoseksual (gay). Dan group-group yang mereka buat dibanjiri puluhan ribu penggemar.Coba kita bandingkan dengan group-group yang bernuansa islami atau agamis. Paling anggotanya berjumlah ribuan, bahkan ada yang hanya ratusan. Bahkan group-group bisnis pun tidak dapat mengalahkannya. Mau tau status agama para anggotanya ? Mayoritas masih berani menyebutkan bahwa dirinya islam / moslem.


Di sisi lain, saya agak menyoroti "terms & condition" (ketentuan ; lihat pada footer halaman face book) yang disyaratkan facebook dalam menerima keanggotaan. Salah satunya adalah "You will not post content that is hateful, threatening, pornographic, or that contains nudity or graphic or gratuitous violence". Ternyata ketentuan itu tidak dimaksudkan kepada tampilan "setengah telanjang" dan konten status atau komentar yang berbau pornografi. Padahal kita tau, facebook di Indonesia juga dikelola di Indonesia oleh orang Indonesia. Tetap saja aturan mainnya 100% Amerika !.

Pertanyan selanjutnya yang masuk dalam pikiran saya adalah apakah saya harus memutuskan sillaturahmi / pertemanan dengan orang-orang demikian ? Atau saya biarkan saja, siapa tau mereka membaca status saya atau teman-teman saya yang lain yang berupa renungan, hadits, atau ayat Al-Qur'an, sehingga akan ada sedikit pencerahan bagi mereka ?

Sementara ini saya biarkan saja status pertemanan saya dengan mereka karena saya yakin saya yang sudah tua ini dapat menahan diri dari godaan yang mereka layangkan. Dan mudah-mudahan saya dapat memberikan pengaruh baik bagi mereka. Dan saya jadi tau gerak-gerik mereka untuk saya jadikan "lesson learn" dalam mengawasi anak-sanak saya. Insya Allah.
.

Tidak ada komentar:

Beautiful Animals