Senin, 26 Oktober 2009

Kanker Leher Rahim, Pembunuh Kaum Wanita

Kanker Leher Rahim

Salah satu kanker yang menimbulkan rasa was-was bagi kaum hawa adalah kanker serviks atau kanker leher rahim. Nah, jenis kanker inilah yang terbanyak diderita wanita di Indonesia. Tragisnya lagi, angka kematian penderita kanker leher rahim di Indonesia cukup tinggi. Pasalnya, sebagian besar penderita kanker leher rahim di Indonesia baru datang berobat setelah stadium lanjut. Jika sudah pada stadium lanjut ini, maka akan sulit mencapai hasil pengobatan yang optimal. Artinya, akibat yang ditimbulkan kanker leher rahim sangat berat. Khususnya jika dipandang dari segi harapan hidup, angka kesembuhan, lamanya penderitaan, serta tingginya biaya pengobatan.

Sementara itu, penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti. Namun ada dugaan kuat, sejenis virus yang bernama human papilloma virus memegang peranan penting atas penyakit ini. Human papilloma virus ditularkan melalui hubungan seksual dengan laki-laki yang telah mengidap infeksi ini. Tapi sebaliknya, si pria pun dapat terinfeksi virus, dari wanita yang telah terinfeksi sebelumnya.

Dari sini diketahui bahwa ada golongan pria yang beresiko tinggi dan mempunyai potensi untuk mempermudah timbulnya kanker leher rahim pada wanita. Pada wanita sendiri, ada beberapa golongan yang rentan terhadap penyakit ini. Pertama, wanita yang melakukan hubungan seksual/kawin pada usia muda (sebelum 20 tahun). Kedua, wanita yang mempunyai banyak pasangan seksual. Ketiga, wanita yang tidak merawat kebersihan alat kelaminnya. Dan keempat, wanita yang melakukan hubungan seksual dengan pria yang istri atau pasangan seksualnya menderita kanker leher rahim.

Uniknya, kanker leher rahim ini sebenarnya tidak menular dan bukan penyakit turunan. Seorang laki-laki tidak akan menderita kanker di alat kelaminnya setelah melakukan hubungan seksual dengan wanita penderita kanker leher rahim. Yang ditularkan sebenarnya hanyalah infeksinya, yaitu human papilloma virus.

Perkembangan Kanker Leher Rahim

Oleh suatu sebab yang tidak jelas, maka sel-sel pada leher rahim mengalami perubahan-perubahan menjadi sel kanker. Dan, terdapat keadaan-keadaan tertentu pada wanita yang akan mempermudah terjadinya perubahan-perubahan tersebut. Perubahan menjadi kanker tidak terjadi secara eksplosip, melainkan bertahap.

Mula-mula terjadi perubahan yang disebut tahap pra kanker (disebut pula kanker leher rahim stadium dini). Tahap pra kanker ini terdiri dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat, dan kanker stadium 0. Setelah itu akan meningkat menjadi kanker invasif, yang terdiri dari stadium I, II, III, dan IV, tergantung dari luasnya penyebaran kanker.

Perubahan dari displasia ringan sampai mencapai kanker stadium 0 memerlukan waktu lima tahun. Dari displasia sedang tiga tahun dan dari displasia berat satu tahun. Untuk menjadi kanker invasif memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu antara tiga hingga 20 tahun. Kalau sudah invasif, maka untuk meluas dan menyebar ia memerlukan waktu yang singkat. Contohnya, dari stadium I sampai meninggal hanya memerlukan waktu kurang dari lima tahun.

Namun tidak semua displasia berubah menjadi kanker. Sekitar 30 hingga 35 persen kanker stadium dini akan menetap atau berkurang tingkatannya, bahkan dapat hilang sama sekali.

Gejala yang timbul pada tingkat pra kanker (displasia dan kanker stadium 0), sering tidak menimbulkan gejala sama sekali, kecuali keluhan oleh infeksi sebagai penyebabnya, misalnya keputihan. Jika gejala timbul biasanya karena kanker sudah tumbuh. Keluhan yang disampaikan penderitanya biasanya, perdarahan sesudah senggama atau keputihan, nyeri panggul, gangguan buang air besar, gangguan buang air kecil, berat badan menurun, dan lemah atau kurang darah akibat perdarahan. Jika sudah timbul gejala seperti ini, itu artinya kanker sudah lanjut.

Cara Dini Menanggulangi Kanker Leher Rahim

Kanker leher rahim stadium dini (displasia dan kanker stadium 0) --yang masih dapat disembuhkan-- sering tidak menimbulkan gejala atau tanda yang khas. Namun, kanker stadium dini dapat dideteksi dengan suatu pemeriksaan yang dikenal dengan nama tes pap, atau yang lebih populer disebut pap smear. Nama tes ini berasal dari penemunya yaitu Dr George N Papinicolaou.

Pada pemeriksaan ini dilakukan usapan pada rahim dengan alat khusus yang dibuat dari batang kayu atau plastik. Kemudian usapan ini dioleskan ke atas potongan kaca dan diwarnai dengan pewarnaan khusus, untuk selanjutnya diperiksa dibawah mikroskop. Pemeriksaan ini sangat sederhana, tidak sakit, dan memakan waktu tidak lebih dari 10 menit, serta relatif murah.

Bila kemudian pada tes Pap ditemukan kelainan, maka untuk pemastian diagnosis akan dilakukan prosedur selanjutnya dengan mengambil sedikit jaringan leher rahim.

Sebenarnya setiap wanita yang telah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko menderita kanker leher rahim. Oleh karena itu tes Pap dilakukan segera setelah ada aktivitas seksual, tidak peduli berapapun usia si wanita saat itu. Pemeriksaan ini bukan sekali seumur hidup, melainkan dilakukan rutin tiap tahun sampai usia 70 tahun.

Sebenarnya tes Pap ini merupakan cara paling sederhana dan murah untuk mengantisipasi kanker leher rahim. Sebab jika sudah berupa pengobatan, maka dipastikan akan menghabiskan biaya yang tak sedikit.

Pengobatan pada tingkat displasia dilakukan dengan cara merusak proses displasia dengan kauter, bedah beku, atau membuang sebagian leher rahim dengan operasi kecil. Pada displasia berat atau kanker stadium 0 dimana fungsi reproduksi sudah tidak diperlukan lagi, maka dapat dilakukan pengangkatan rahim. Semua pengobatan pada stadium ini, akan memberikan kesembuhan hingga 100 persen. Sementara pada kanker leher rahim lanjut, pilihan pengobatan dapat berupa operasi, radiasi, obat anti kanker, atau kombinasi satu atau lebih dari ketiga jenis pengobatan. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati, lebih baik tes Pap daripada radiasi atau operasi.



Tulisan lain dari : Dr. Yohanes Riono
Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun. Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.

Bagaimana pula dengan kanker leher rahim? Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya? Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.


Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi? Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.


Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker. Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.

Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.


Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks? Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi. Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
  1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
  2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
  1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
  2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.

Resiko untuk terserang kanker.

Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar. Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim. Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim. Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?

Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.

Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).

Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.

Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga. Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya. Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal.
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah:

  1. Unsatisfactory 'Pap Smear' Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.
  2. Jika ada infeksi atau inflamasi. Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi.
  3. Atypia atau Minor Atypia. Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.
Apakah kolposkopi itu?

Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahim melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi. Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat.

Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda. Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda? Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan? Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.

Australia, 21 Desember 1999
Yohanes Riono




 

 

Tidak ada komentar:

Beautiful Animals