Kamis, 01 Oktober 2009

GEMPA, musibah, bencana, atau hukuman ?

Setelah Tasikmalaya diguncang, kini Padang juga bergoyang disusul Jambi. 7,3 SR, 7,6 SR,dan 6,8 SR. 2 September, 30 September dan 1 Oktober 2009. Rumah runtuh, gedung rontok, banyak kendaraan penyok tertimpa runtuhan, dan tidak sedikit manusia dipanggil paksa oleh Yang Maha Kuasa. Sedikitnya 531 orang dinyatakan meninggal, dan lebih dari 1000 bangunan rusak parah.

Berulangkali kita terhenyak mendengar berita musibah dimana-mana. Banyak kegiatan terhenti sejenak. Jarum jam seakan ikut terhenti seakan ikut prihatin atas terhentinya detak jantung beberapa manusia, saudara kita. Yang punya keluarga di lokasi musibah tanpa peduli dengan urusan lainnya segera ikut panik membuka komunikasi secara bertubi-tubi untuk meyakinkan kerabat atau saudara disana selamat. Ada yang kecewa bahkan emosional ketika komunikasi tidak dapat tersambung. Ada juga yang langsung shock saat menerima kabar bahwa kerabat atau saudara disana ada yang meninggal atau luka parah.















Satu ruas jalur pertokoan porak poranda (YahooNews)
















Korban meninggal yang sudah ditemukan. (YahooNews)















Posisi gempa Padang dan Jambi. (YahooNews)


Itu takdir kata sebagian orang, sebagian lagi menyatakan musibah, peringatan, atau bahkan hukuman. Who knows ?

Musibah, peringatan, hukuman ??? Tergantung siapa, dimana, sedang apa, dan bagaimana ? Sebagian orang yang tidak mengerti menyebutkan hanya sebagai musibah. Bagi orang yang bangga dengan ilmu pengetahuannya itu adalah akibat dari gejala alam yang lumrah. Bagi orang yang katanya mengerti itu adalah peringatan bagi umat manusia. Kata orang yang jauh dari lokasi, itu merupakan hukuman bagi sebagian korban. Adakah yang mengatakan bahwa itu adalah karunia atau rahmat bagi sebagian korban ?

Bayangkan, ada seseorang disana yang sedang melakukan maksiat dan tiba-tiba dia jadi korban bencana. Bagi yang luka cacat, peringatan atau hukuman ? Bagi yang meninggal bagaimana ?
Bayangkan juga, ada seseorang sedang khusyuk berdoa di masjid. Tiba-tiba tertimpa reruntuhan mesjid. Ada yang luka...., peringatan atau hukuman ? Ada yang meninggal.., apakah karunia atau rahmat ?

Bagaimana pula dengan orang yang tidak menjadi korban ?

..................................................................
..................................................................

Ini hanyalah ajakan pada kita semua untuk berfikir sejenak atas apa saja yang menimpa kita atau kerabat kita, kecil maupun besar. Musibah selalu datang tanpa diundang. Prihatin atas musibah orang lain sangat jauh dari cukup. Ikut memberikan bantuan walau sekedar doa, belumlah cukup. Allah penuh dengan rahasia, bersiap diri setiap waktu adalah kewajiban yang tidak boleh terlupakan. Karena tidak seorangpun tahu kapan giliran akan menghampiri.

Bagi rekan-rekan yang punya kemampuan dan kesempatan lebih, silahkan berlomba untuk memberikan bantuan karena itu merupakan sebagian dari bersiap diri, tentunya dengan disertai keikhlasan yang murni. "Berbekallah, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa".

Semoga kita selalu diperingatkan Allah agar selalu giat berbekal.

Tidak ada komentar:

Beautiful Animals