Pertama.
Diriwayatkan oleh Abbas bin Muhammad Ad-Dauri dari Abdullah bin Yazid Al-Muqri, dari Laits bin Sa'ad, dari Abu Utsman Al-Walid bin Abi Walid, dari Sulaiman bin Kharijah, dari Kharijah bin Said bin Tsabit ra. berkata :
"Beberapa orang telah datang kepada Zaid bin Tsabit, lalu berkata, ceritakanlah kepada kami mengenai hadits-hadits Rasulullah saw". Zaid bin Tsabit berkata :"Apa yang perlu aku ceritakan kepadamu ? Aku adalah tetangga beliau. Apabila turun wahyu, Rasulullah saw. akan memerintahkanku agar menulisnya untuk beliau. Apabila kami menyebutkan tentang dunia, maka beliau akan menyebutkannya bersama kami. Apabila kami menyebutkan tentang akhirat, maka beliau akan menyebutkannya bersama kami. Dan apabila kami menyebutkan tentang makanan, maka beliau akan menyebutkannya bersama kami. Semua ini kami ceritakan kepadamu dari Nabi Muhammad saw."
Kedua :
Diriwayatkan oleh Ishaq bin Musa dari Yunus bin Bukair, dari Muhammad bin Ka'ab Al-Quradhi, dari Amr bin Al'Ash ra. berkata :"Rasulullah saw. akan menyambut orang yang paling jahat dari suatu kaum dengan wajah dan pembicaraan yang hangat untuk menyenangkan mereka. Saat berbicara, beliau menghadapkan wajah beliau kepadaku sehingga aku mengira bahwa aku adalah sebaik-baik dari kaum itu. Karena perlakuan beliau yang begitu akrab, akupun bertanya :"Wahai Rasulullah, aku ataukah Abu Bakar yang lebih baik?" Beliau bersabda :"Abu Bakar". Aku bertanya lagi :"Aku ataukan Umar yang lebih baik ?". Beliau bersabda :"Umar". Untuk kesekian kali aku bertanya :"Aku ataukah Utsman yang lebih baik ?". Beliau bersabda :" Utsman?". Aku telah bertanya pada Rasulullah saw. dan beliau telah menjawab dengan benar. Karenanya aku menyesal telah bertanya kepada beliau tentang hal itu".
Ketiga.
Diriwayatkan oleh Qutaibah dari Ja'far bin Sulaiman Adh-Dhab'i dari Tsabit, dari Anas ra. berkata :"Aku telah melayani Nabi Muhammad saw. selama sepuluh tahun. Selama itu beliau sama sekali tidak pernah mengatakan kepadaku "Cis" atau "Mengapa kamu melakukannya?" atau "Mengapa kamu tidak melakukannya?". Rasulullah saw adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Aku tidak pernah menyentuh kain bulu atau sutera atau apapun yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah saw. Aku juga tidak pernah sama sekali mencium misik atau wewangian yang lebih harum daripada keringat Rasulullah saw."
Keempat.
Diriwayatkan oleh Hammad bin Zaid dari Salm Al-"Alawi, dari Anas bin Malik ra., dari Rasulullah saw, "Sesungguhnya di sisi beliau ada seorang lelaki yang tercium darinya bekas wewangian." Anas berkata :"Rasulullah saw. hampir tidak pernah menjumpai seseorang dengan sikap yang tidak menyenangkannya. Ketika orang itu telah berdiri, beliau bersabda kepada orang-orang di depannya, "Seharusnya kalian berkata kepada orang tadi agar meninggalkan jenis wewangian ini".
Kelima.
Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghilan dari Abu Dawud, dari Syu'bah, dari Abu Ishaq, dari Abu Abdullah Al-Jadali, mengatakan, aku telah bertanya kepada Aisyah rha. tentang akhlak Rasulullah saw. Dia berkata :"Rasulullah saw. bukan orang yang keji dan bukan orang yang berperangai keji, bukan orang yang suka berteriak-teriak, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi beliau memaafkan dan tidak mengungkitnya".
Keenam
Diriwayatkan oleh Harun bin Ishaq Al-Hamdani dari Abadah, dari Urwah, dari Aisyah rha., berkata :"Rasulullah saw. sama sekali tidak pernah memukul dengan tanngannya kecuali ketika berjuang di jalan Allah swt. Beliau juga tidak pernah memukul pembantu ataupun wanita".
Ketujuh.
Diriwayatkan oleh Ahmad bin Abadah dari Fudhail bin 'Iyadh, dari Manshur, dari Az-Zyhri, dari Urwah, dari Aisyah rha. berkata :"Rasulullah saw. tidak pernah menyiksa dengan suatu kezaliman, selama larangan-larangan Allah swt. tidak dilanggar. Apabila larangan Allah swt. dilanggar sedikit saja, maka beliau adalah orang yang paling marah diantara mereka. Beliau tidak pernah memilih satu diantara dua perkara kecuali memilih yang termudah selama tidak berdosa."
Kedelapan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar dari Sufyan bin Uyainah, dari Muhammad bin Al-Munkadir, dari Urwah bin Az-Zubair, dari Aisyah rha. berkata :"Seorang lelaki telah meminta izin Rasulullah saw. Waktu itu, aku disamping beliau. Beliau lalu bersabda :"Orang ini seburuk-buruk anak Syirah atau saudara Syirah". Kemudian beliau mengizinkannya masuk, lalu bertutur kata lembut kepadanya. Ketika dia telah keluar, aku berkata kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, engkau telah berkata kepadanya apa yang engkau katakan, kemudian engkau bertutur kata lemah lembut kepadanya". Beliau bersabda, "Wahai Aisyah, sesungguhnya orang yang paling buruk adalah orang yang ditinggalkan atau dibiarkan manusia karena takut terhadap kekejiannya".
Kesembilan
Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waqi' dari Jumai' bin Umar bin Abdurrahman Al-'Ijli, dari seorang lelaki Bani Tamim, dari anak lelaki Abu Halah, suami Khadijah yang dijuluki Abu Abdullah, dari Ibnu Abu Halah, dari Hasan bin Ali, dari Husain bin Ali ra., "Aku telah bertanya kepada ayahku tentang perilaku Rasulullah saw. terhadap teman-teman duduknya. Dengan panjang ayahku menjelaskan, "Rasulullah saw. selalu bermuka manis, mudah bergaul, lembut perangainya, tidak kasar, tidak keras, tidak berteriak-teriak, tidak keji, tidak suka mencela, dan tidak bakhil.
"Beliau melupakan sesuatu yang tidak diinginkannya dan orang berharap kepadanya tidak pernah berputus asa darinya. Beliau tidak mengabulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Sungguh, beliau telah menjauhkan dirinya dari tiga hal, yaitu pamer, banyak bicara, dan melakukan sesuatu yang tidak berguna. Terhadap manusia, beliau meninggalkan tiga hal, yaitu tidak menghina, tidak mencela dan membuka keburukan orang lain, serta tidak berbicara kecuali mengenai sesuatu yang beliau harapkan ada pahalanya."
"Apabila beliau berbicara, para peserta majelisnya akan tunduk seolah-olah di kepala mereka ada burung. Bila beliau diam, mereka berbicara dan tidak bertengkar di depan beliau. Barangsiapa berbicara di depan beliau, mereka akan diam sampai ia selesai bicara. Orang yang berbicara di depan beliau adalah orang yang lebih utama. Beliau tertawa terhadap apa yang membuat mereka tertawa dan beliau heran terhadap apa yang membuat mereka keheranan. Beliau bersabar terhadap kekasaran orang asing dalam pembicaraan dan pertanyaannya, sehingga para sahabat membawa mereka ke majelisnya. Beliau bersabda :"Apabila kalian menjumpai orang yang mempunyai hajat, maka tolonglah dia". Beliau tidak menerima pujian kecuali yang setimpal. Beliau tidak memotong pembicaraan seseorang kecuali telah melewati batas. Beliau akan memotongnya dengan larangan atau berdiri meninggalkan majelis."
Kesepuluh
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Muhammad bin Al-Munkadir, dari Jabir bin Abdullah r.a., berkata :"Selama hidupnya, Rasulullah saw. tidak pernah berkata "Tidak" saat dimintai sesuatu".
Kesebelas
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Imran dari Abul Qasim Al-Qurasyi Al-Makki dari Ibrahim bin Sa'ad, dari Ibnu Syihab, dari Ubaidillah, dari Ibnu Abbas r.a, berkata :"Rasulullah saw. adalah orang yang paling pemurah dengan kebaikan. Beliau lebih pemurah lagi ketika berada di bulan Ramadhan. Pada malam-malam Ramadhan, Malaikat Jibril datang untuk mendengar beliau membaca Al-Qur'an. Saat Malaikat Jibril menjumpai beliau, maka Rasulullah saw. lebih pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus".
Keduabelas
Diriwayatkan oleh Qutaibah dari Ja'far bin Sulaiman, dari tsabit, dari Anas r.a, berkata :"Nabi Muhammad saw. tidak pernah menyimpan sesuatu untuk besok".
Ketigabelas
Diriwayatkan oleh Harun bin Musa bin Abi Alqamah Al-Madani dari ayahnya, dari Hisyam bin Sa'ad, dari Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Umar bin Khaththab ra. berkata :"Seorang lelaki telah datang dan meminta kepada Rasulullah saw. agar memberinya. Jika tidak mempunyai apa yang diminta, Nabi Muhammad saw. akan bersabda "Aku sedang tidak memiliki sesuatu. Karena itu berhutanglah atas namaku". Jika sudah mempunyai uang, aku akan membayarnya". Kemudian Umar ra. berkata "Wahai Rasulullah, sungguh engkau telah memberinya. Karena itu, Allah tidak membebani engkau dengan sesuatu yang engkau tidak mampu". Namun Nabi Muhammad saw. tidak suka dengan ucapan Umar itu. Kemudian seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata "Wahai Rasulullah, berinfaklah dan jangan takut fakir dari Tuhan Pemilik Arsy". Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah saw. pun tersenyum hingga tampak kegembiraan di wajah beliau. Kemudian beliau bersabda "Dengan ini aku diperintahkan".
Keempatbelas.
Diriwayatkan oleh Ali bin Hujr dari Syarik, dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Rubayyi' binti Mu'awwadz bin 'Affa ra, berkata :"Aku telah datang pada Nabi Muhammad saw. dengan membawa sebakul kurma yang baru masak dan sejenis mentimun. Beliau lalu membalasnya dengan memberiku perhiasan dan emas sepenuh dua telapak tangannya".
Kelimabelas
Diriwayatkan oleh Ali bin Khasyram dan beberapa orang, dari Isan bin Yunus, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah rha, berkata :"Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. menerima hadiah dan membalasnya".
Demikianlah sebagian akhlak Rasulullah saw. yang wajib kita teladani. Ramah, murah senyum, tidak dengki, pemaaf, tidak suka berkata kasar, tidak mencela, tidak suka perkataan yang sia-sia, sangat menahan amarah, bersikap lemah lembut, pemurah dan sama sekali tidak takut miskin. Bahkan dalam satu riwayat, Rasulullah pernah berdoa kepada Allah swt. agar beliau dimatikan dalam keadaan miskin. Subhanallah.
Kesembilan
Diriwayatkan oleh Sufyan bin Waqi' dari Jumai' bin Umar bin Abdurrahman Al-'Ijli, dari seorang lelaki Bani Tamim, dari anak lelaki Abu Halah, suami Khadijah yang dijuluki Abu Abdullah, dari Ibnu Abu Halah, dari Hasan bin Ali, dari Husain bin Ali ra., "Aku telah bertanya kepada ayahku tentang perilaku Rasulullah saw. terhadap teman-teman duduknya. Dengan panjang ayahku menjelaskan, "Rasulullah saw. selalu bermuka manis, mudah bergaul, lembut perangainya, tidak kasar, tidak keras, tidak berteriak-teriak, tidak keji, tidak suka mencela, dan tidak bakhil.
"Beliau melupakan sesuatu yang tidak diinginkannya dan orang berharap kepadanya tidak pernah berputus asa darinya. Beliau tidak mengabulkan sesuatu yang tidak diinginkan. Sungguh, beliau telah menjauhkan dirinya dari tiga hal, yaitu pamer, banyak bicara, dan melakukan sesuatu yang tidak berguna. Terhadap manusia, beliau meninggalkan tiga hal, yaitu tidak menghina, tidak mencela dan membuka keburukan orang lain, serta tidak berbicara kecuali mengenai sesuatu yang beliau harapkan ada pahalanya."
"Apabila beliau berbicara, para peserta majelisnya akan tunduk seolah-olah di kepala mereka ada burung. Bila beliau diam, mereka berbicara dan tidak bertengkar di depan beliau. Barangsiapa berbicara di depan beliau, mereka akan diam sampai ia selesai bicara. Orang yang berbicara di depan beliau adalah orang yang lebih utama. Beliau tertawa terhadap apa yang membuat mereka tertawa dan beliau heran terhadap apa yang membuat mereka keheranan. Beliau bersabar terhadap kekasaran orang asing dalam pembicaraan dan pertanyaannya, sehingga para sahabat membawa mereka ke majelisnya. Beliau bersabda :"Apabila kalian menjumpai orang yang mempunyai hajat, maka tolonglah dia". Beliau tidak menerima pujian kecuali yang setimpal. Beliau tidak memotong pembicaraan seseorang kecuali telah melewati batas. Beliau akan memotongnya dengan larangan atau berdiri meninggalkan majelis."
Kesepuluh
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar dari Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Muhammad bin Al-Munkadir, dari Jabir bin Abdullah r.a., berkata :"Selama hidupnya, Rasulullah saw. tidak pernah berkata "Tidak" saat dimintai sesuatu".
Kesebelas
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Imran dari Abul Qasim Al-Qurasyi Al-Makki dari Ibrahim bin Sa'ad, dari Ibnu Syihab, dari Ubaidillah, dari Ibnu Abbas r.a, berkata :"Rasulullah saw. adalah orang yang paling pemurah dengan kebaikan. Beliau lebih pemurah lagi ketika berada di bulan Ramadhan. Pada malam-malam Ramadhan, Malaikat Jibril datang untuk mendengar beliau membaca Al-Qur'an. Saat Malaikat Jibril menjumpai beliau, maka Rasulullah saw. lebih pemurah dengan kebaikan daripada angin yang berhembus".
Keduabelas
Diriwayatkan oleh Qutaibah dari Ja'far bin Sulaiman, dari tsabit, dari Anas r.a, berkata :"Nabi Muhammad saw. tidak pernah menyimpan sesuatu untuk besok".
Ketigabelas
Diriwayatkan oleh Harun bin Musa bin Abi Alqamah Al-Madani dari ayahnya, dari Hisyam bin Sa'ad, dari Zaid bin Aslam, dari ayahnya, dari Umar bin Khaththab ra. berkata :"Seorang lelaki telah datang dan meminta kepada Rasulullah saw. agar memberinya. Jika tidak mempunyai apa yang diminta, Nabi Muhammad saw. akan bersabda "Aku sedang tidak memiliki sesuatu. Karena itu berhutanglah atas namaku". Jika sudah mempunyai uang, aku akan membayarnya". Kemudian Umar ra. berkata "Wahai Rasulullah, sungguh engkau telah memberinya. Karena itu, Allah tidak membebani engkau dengan sesuatu yang engkau tidak mampu". Namun Nabi Muhammad saw. tidak suka dengan ucapan Umar itu. Kemudian seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata "Wahai Rasulullah, berinfaklah dan jangan takut fakir dari Tuhan Pemilik Arsy". Mendengar ucapan tersebut, Rasulullah saw. pun tersenyum hingga tampak kegembiraan di wajah beliau. Kemudian beliau bersabda "Dengan ini aku diperintahkan".
Keempatbelas.
Diriwayatkan oleh Ali bin Hujr dari Syarik, dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil bin Rubayyi' binti Mu'awwadz bin 'Affa ra, berkata :"Aku telah datang pada Nabi Muhammad saw. dengan membawa sebakul kurma yang baru masak dan sejenis mentimun. Beliau lalu membalasnya dengan memberiku perhiasan dan emas sepenuh dua telapak tangannya".
Kelimabelas
Diriwayatkan oleh Ali bin Khasyram dan beberapa orang, dari Isan bin Yunus, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah rha, berkata :"Sesungguhnya Nabi Muhammad saw. menerima hadiah dan membalasnya".
Demikianlah sebagian akhlak Rasulullah saw. yang wajib kita teladani. Ramah, murah senyum, tidak dengki, pemaaf, tidak suka berkata kasar, tidak mencela, tidak suka perkataan yang sia-sia, sangat menahan amarah, bersikap lemah lembut, pemurah dan sama sekali tidak takut miskin. Bahkan dalam satu riwayat, Rasulullah pernah berdoa kepada Allah swt. agar beliau dimatikan dalam keadaan miskin. Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar