Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam Tarmidzy dari Sa'ad bin Abi Waqqash, bahwa tatkala ibunda Sa'ad bin Abi Waqqash mengetahui bahwa dirinya masuk Islam, maka ia amemaksanya untuk kembali kepada agama nenek moyangnya.
"Kamu pernah mengatakan bahwa Allah pernah berpesan kepadamu agar kamu patuh kepada ibu-bapakmu. Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum sehingga aku mati atau engkau kembali kufur (mengingkari agama yang dibawa Muhammad SAW)". Akhirnya ibunya berpuasa tanpa berbuka untuk melemahkan keyakinan anaknya itu. Suatu saat ketika Sa'ad menemui ibunya yang sudah dalam keadaan payah, ia berkata :"Wahai ibundaku, demi Allah, jika ibu mempunyai seratus nyawa dan nyawa-nyawa itu hilang satu demi satu, aku tidak akan meninggalkan agamaku karena ibu". Demi melihat keteguhan anaknya, maka sang ibu akhirnya membatalkan puasanya.
Atas peristiwa ini, turunlah ayat, "Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu bapaknya, dan jika keduanya memaksamu untuk mempersukutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya" (QS. Al-Ankabut : 8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar