Sabtu, 20 Februari 2010

Sakit Kepala Sebelah (Migrain) Faktor Risiko Terhadap Stroke

By Simeon Margolis, M.D., Ph.D. - Posted on Tue, Jan 26, 2010, 4:24 pm PST on Yahoo Health
(diterjemahkan secara bebas dengan bantuan Google Translate)

Resiko stroke-iskemik, yaitu penyumbatan utuh pembuluh darah yang memasok darah ke otak, dua kali lebih besar pada orang dewasa yang menderita sakit kepala migrain dibandingkan pada mereka tanpa migrain. Ini adalah penemuan sebuah studi terbaru dari Johns Hopkins yang presentasikan pada sesi ilmiah American Heart Association tahun 2009 lalu. Studi tersebut juga menemukan bahwa resikonya bahkan lebih besar di antara mereka yang serangannya didahului atau disertai dengan suatu aura, seperti kerlip garis zig-zag yang dapat berlanjut ke titik-titik buta sementara pada penglihatan mereka.

Salah satu teori populer terdahulu yang menyatakan bahwa migrain disebabkan oleh perubahan yang cepat dalam pembuluh darah otak mungkin telah menjelaskan hubungan antara migrain dan stroke iskemik. Namun, teori itu tidak lagi dianggap benar dan masih belum ada pemahaman ilmiah tentang mengapa orang dengan migrain harus memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap stroke.
 
Apa yang dapat dilakukan penderita migrain untuk mengurangi risiko stroke?

Jutaan orang dewasa di Amerika Serikat menderita migrain, sekitar 17 persen wanita dan 6 persen laki-laki memiliki serangan migrain setiap tahun. Apa yang bisa mereka lakukan untuk mengurangi kemungkinan mereka mengalami stroke?

Penting untuk dipahami, bahwa meskipun kemungkinan terjadi gejala keparahan, stroke tidak terjadi selama serangan migrain. Sebaliknya, migrain adalah risiko stroke jangka panjang. So, people with migraines should pay special attention to measures that lessen their likelihood of having a stroke: Jadi, orang dengan migrain harus memberi perhatian khusus terhadap langkah-langkah yang mengurangi kemungkinan mengalami stroke:
  • Berhenti merokok
  • Mengontrol tekanan darah
  • Mempertimbangkan untuk mengkonsumsi aspirin harian jika disetujui oleh dokter Anda
  • Kaum perempuan harus bertanya kepada dokter apakah mereka harus berhenti memakai kontrasepsi oral atau penggantian hormon setelah menopause.
Meskipun sejumlah obat dapat menurunkan frekuensi serangan migrain, tidak ada informasi apakah mengurangi jumlah serangan juga akan menurunkan risiko stroke. Namun, mengobati tekanan darah tinggi dengan beta blocker, ACE inhibitor atau ARB (angiotensin II receptor blocker) dapat menghasilkan keuntungan ganda karena penelitian telah menunjukkan agen ini mencegah atau mengurangi keparahan serangan migrain pada banyak orang.
.
.

Tidak ada komentar:

Beautiful Animals