Sekitar pertengahan Mei lalu saya menerima sebuah email dari seorang manager bank di
Kemudian karena penasaran saya jawab dengan pertanyaan balik “Bagaimana saya bisa yakin bahwa tawaran anda syah dan legal ?”
Seminggu kemudian balasan email datang juga, pada intinya dia menyatakan bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam berbisnis “keraguan adalah kendala utama yang harus disingkirkan”. (hebat juga filosofinya, emang bener sih logikanya). Karena tidak mendapatkan jawaban yang meyakinkan email tersebut saya abaikan.
Awal juni ini saya mendapatkan email yang sama dari orang yang berbeda dengan jabatan yang sama. Untuk menjawab email tersebut saya copy email orang pertama dan saya kirim balik juga sebaliknya email orang kedua saya copy dan saya kirim balik dengan tulisan dalam huruf besar :
“HOWA CAN IT BE ? SAME CASE AND SAME POSITION IN DIFFERENT NAME. ARE YOU TRYING TO CHEAT ME ?”
Beberapa hari kemudian saya mendapatkan balasan email dari orang kedua dan dia menyarankan saya mengisi formulir ID agar dia dapat segera memproses transfer dana karena menurut dia saya cocok dengan kriteria bisnis yang dia inginkan. (Padahal saya belum cerita apa-apa tentang saya, barangkali dia pake dukun afrika untuk melihat kondisi saya !!??). Saya perhatikan daftar isian itu tidak ada yang membahayakan, artinya tidak meminta saya menyebutkan nomer rekening, pin, atau kata sandi apapun sekaitan dengan itu. Saya isi formulir itu dan saya kirim balik.
2 hari kemudian datang balasan email yang isinya formulir pernyataan klaim dana tak bertuan tersebut. Dalam formulir ini diantaranya saya harus mencantumkan data rekening dimana klaim tersebut harus ditransfer. Sebetulnya sekali lagi sepengetahuan saya belum ada permintaan data yang membahayakan. Akan tetapi saya mulai merasa bahwa modusnya sudah mulai mengarah ke rekening saya. Saya putuskan untuk tidak menanggapi email ini, kebetulan saya juga tidak punya rekening bank yang cukup aman untuk diberikan pada orang yang tidak saya kenal.
Sekali lagi saya cuman berniat iseng, saya ini mau digiring kemana ? Dan segera saya lupakan email tersebut karena volume pekerjaan saya lagi numpuk.
Eh.... beberapa hari lalu saya dapat email lagi dari orang kedua. Dia bilang bahwa dia sedang berada di Arab Saudi, seorang warga Arab telah dia pilih untuk menjadi rekan bisnisnya. Akan tetapi sebagai ucapan terimakasih atas tanggapan yang saya berikan atas rasa syukurnya, dia telah mengirim sejumlah uang (sekitar 10 kali lipat gaji saya !!) melalui jasa Western Union, dengan disertai ID claim yang lengkap yang merupakan tahap pertama pengiriman yang katanya akan dilakukan sebanyak 10 kali.
Penasara lagi deh jadinya !! GILEE. GUE BAKAL JADI OKB ??
Saya coba lacak proses transfer tersebut. Hasilnya nihil. Nomor ID yang diberikan tidak terdaftar di
Hasilnya ??
Nama tersebut telah disebarluaskan sebagai pelaku penipuan berbasis internet sejak awal 2008. Dan ternyata modus serupa itu sudah melanglangdunia dan menjadi modus penipuan yang banyak dilakukan oleh orang yang sedikit punya kelebihan dalam hal IT. Modusnya mereka akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang diri seseorang yang kemudian dia lacak keterkaitannya dengan transaksi-transaksi online perbankan. Entah dengan software machine apa akhirnya dia bisa mengakses proses internet banking kita. MAKA HABISLAH KITA !!
Mudah-mudahan catatan ini ada manfaatnya buat saudara-saudara sekalian, terutama yang masih kere macam saya ini.
WASPADALAH....WASPADALAH....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar